Berita Hauzah terkini - Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, pernyataan ini disampaikan oleh Ayatullah Jawadi Amoli dalam kuliah Kharij Fiqh (Fiqh Tingkat Tinggi) yang membahas topik "Nilai - nilai Akhlak."
Beliau menggarisbawahi sifat-sifat mulia yang dimiliki Rasullullah saw: Allah SWT telah menganugerahkan kepada-Nya ilmu dari orang-orang terdahulu hingga yang akan datang.
Namun, semua ilmu dan kemampuan itu terfokus pada akhlak (budi pekerti) beliau. Hal ini sesuai dengan firman Allah, "Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung (Q.S 68 ayat 4)."
Masyarakat diatur oleh akhlak. Ilmu tanpa diiringi akhlak sama dengan cacat.
Bayangkan kalau kalian adalah seorang 'alim, peneliti, atau sehebat Syaikh Tusi.
Berapa banyak murid yang cerdas yang bisa mengambil manfaat dari kalian?
Berapa banyak masyarakat yang benar-benar merasakan manfaat dari ilmu kalian?
Masyarakat akan mengambil manfaat dari akhlak dan perilaku kalian, bukan dari ilmu semata.
Inilah yang terjadi pada Nabi; masyarakat tidak mengetahui detail ilmunya, tetapi mereka merasakan manfaat dari perilaku dan budi pekerti-Nya.
Jika Anda mengamalkan prinsip "Jadilah penyeru bagi manusia tanpa menggunakan lisanmu" (yakni mengajak orang-orang dengan perbuatan & prilaku kalian) dan kalian mengarahkan dan memberikan petunjuk dengan akhlak,maka kalian akan mampu memelihara, dan mengatur masyarakat, sistem, dan umat.
(Disarikan dari Pelajaran Kharij Fiqh Nikah Sesi 29; Tanggal: 16 Desember 2015)
Your Comment